Kecup mawar : kepada Idrus Tintin
Sedari kemarin senja tak beranjak dari tepian Malaka
Melekang lelah diserup bayang-bayang teriakmu
Menepi dibalik Dang Merdu yang siap menggubah
kejemuan menjadi kontemporer ‘Cis’
Meluruskan adat dan peradaban yang pernah terpinggir
oleh angin utara
Lalu datanglah, seorang bocah kecil dengan mawar di
tangan
Digenggamnya dari sebalik kekuatan yang menjaga
tubuh mungil
Darah merah saga mengucur, seperti lelah yang terus
kau bawa
Mengembara hingga tak hanya ke Cina, bahkan melewati
Amerika, Afrika dan tentu saja Malaka
Kepada ayahanda yang dihadiahkan gadis kecil
sekuntum mawar
Adakah yang bisa kami jumpai setelah kau tak lagi
memegang mawar?
Atau hanya tinggal puing selasar kenangan yang
dimusiumkan dalam gedung-gedung tua
Terjatuh dalam kelamnya siak yang dibelai kapal
nelayan
Seandainya mawar yang diberi padamu di Dang Merdu,
kau beri pula sedikit batangnya untukku
Maka aku akan merawat mawar itu dan kubagi-bagikan
pada bocah lain
Seperti kau membagikannya pada tetua yang sekarang
pun sudah harus mengecup mawar
Berilah kami mawar, seperti mawar yang pernah kau
punya
Komentar
Posting Komentar