Laman Cipta Sastra Dewan Kesenian Riau (DKR) 2013

Adapun pemenang lomba penulisan puisi adalah juara 1 berjudul “Tengkah Kaki
Kami Takkan Dikebumi” karya Jefri al Malay, juara 2 berjudul “Memahami
Diri” karya DM Ningsih dan juara 3 dengan judul “Obat Darimu Adalah
Sebentuk Luka” karya Cahaya Buah Hati. Untuk 3 juara non
peringkat, “Disanalah Kerat Pantun Itu Kugadaikan” karya Jasman, “Sajak
Dari Anak Lelaki Kepada Abah Emaknya” karya Ahmad Ijazi dan “Dodoi
Gamang” karya Novianti.
Untuk kategori lomba penulisan cerpen yang mendapat juara 1 adalah cerpen berjudul “Ilang Wayak Tanah Merah”
karya Rizka Afriani, juara 2 adalah “Selingkuh dan Kematian yang
Ditunggu” karya Jefri al Malay dan juara 3 berjudul “Kampung Emak” karya
Ahmad Ijazi. Sementara itu, untuk 3 juara cerpen non peringkat adalah
“Pekasam Dari Lubuk Tilan” karya Muslim Al Maiz Rokan, “Nasi Sojuk”
karya Hj.Jatni Azana dan “Mauradilam” karya Samsul
Sedang untuk kategori penulisan novel, yang mendapat juara 1, novel
yang berjudul “Si Natt Samudi” karya Abdul Ghani, juara 2 berjudul
“Ambang” karya Alvi Puspita dan juara 3 berjudul “Melukis Pelangi”
karya Dewi M.N. Untuk 3 karya novel non peringkat adalah “Dalam Rusuk”
karya Rian Harahap, “Mime” karya Essa Sagita dan “Cenderella Melayu”
karya Rasna Dewi.
Sementara itu untuk kategori penulisan naskah drama yang menjadi
juara 1 “Menggantang Pontang” karya Muhammad Paradison, juara 2 adalah
“Bingkai Pecah” karya Monda Gianes dan juara 3 berjudul “Selimut Bara” karya Mimi Suryani. Untuk kategori non peringkat, naskah drama tidak ada.
Salah seorang juri penulisan puisi sekaligus sastrawan Riau Syaukani
al Karim menyebutkan tahun ini secara kuantitas pengirim naskah relatif
stabil. Namun demikian secara kwalitas karya cendrung menurun. Selain
itu, satu hal yang menggembirakan menurut Syaukani munculnya
penulis-penulis baru yang jika bicara pada tataran usia, kualitasnya
cukup baik.
“Secara umum, naskah yang masuk kepada kami kebanyakan para penulis baru dalam tanda kutip artinya usia muda tapi
memiliki hasil karya yang cukup baik, artinya Riau memiliki potensi
penyair yang berkualitas di masa depan,” jelas sastrawan Riau tersebut.
Syaukani juga dalam kesempatan itu mengatakan ke depannya Dewan
Kesenian Riau hendaknya melakukan langkah-langkah sosialisasi yang
maksimal supaya jumlah pengirim yang banyak berimbang dengan kualitas
yang baik pula.(Den)
http://www.riaukepri.com/index.php/laman-cipta-sastra-dkr-2013-kuantitas-stabil-kualitas-menurun/
Komentar
Posting Komentar