Cahaya Api Belum Padam Dari Guru Besar UNRI Prof.Dr. M.Diah, M.ED

Senja ini menjadi pengalaman paling berharga bagiku. Entah angin apa? perkuliahan sore ini seperti mengelupas segala kejenuhanku tentang aktifitas yang setiap akhir pekan kulakukan. Demi mencapai tingkat seorang master atau magister dalam dunia manajemen pendidikan. Aku harus menyelesaikan segala bentuk tata dan aturan. Masuk dari pagi hingga senja yang sebenarnya sudah lebih baik jika dikatakan malam. Mahasiswa lain juga sudah berpulangan, atau mungkin hanya kelas kami saja yang berisi kurang dari dua puluh mahasiswa.

Memang dilihat dari wajah dan usia tak lagi yang mengikuti perkuliahan ini bisa diangkat menjadi pemuncak dalam ketahanan tubuh. Rata-rata mereka adalah mereka yang sudah 'berkepala tiga' bahkan ada yang hampir menyentuh angka lima puluh tahun. Tentu saja ada yang terlelap diantara bait-bait ceramah dosen pascasarjana. Tapi tidak untuk sore ini. Apa pasal?

Melihat sesosok pria yang sudah berumur masuk ke dalam ruangan kami. Dari tangannya sudah mulai menyeruak urat-urat yang menunjukkan umurnya sekitar tujuh puluh tahun. Benar saja, pria tersebut adalah dosen kami yang merupaka Rektor UMRI atau lebih dikenal dengan Universitas Muhammadiyah Riau. Prof. Dr. M. Diah Z, M.Ed begitu pula namanya tertulis dalam buku yang diterbitkannya. Sungguh berbeda sore ini.

Inilah saat dimana seorang yang sudah berusia masih datang untuk mengajar. Ia terus membuata gurauan-gurauan, suka memperkenalkan kosakata 'buyuang salamaik'. Oh begitu riuhnya kelas ketika ia masuk dalam kelas tersebut. Tak ada yang menyangka dari wajah yang sudah mengeriput itu masih tertanam sejuta senyum dan motivasi. Motivasi itu mengalir begitu saja di dalam kelas. Ialah doktor pertama lulusan Amerika yang ada di Universitas Riau. Siapa yang tidak kenal beliau di Riau ini? Mungkin karena aku baru berkenalan dengannya tentu kekagumanku menjadi-jadi. Aku seperti melihat diriku di masa tua kelak, apalagi ketika nanti sudah tak lagi begitu muda untuk mengajar. Apakah aku masih mampu membuat dagelan-dagelan lucu tentang dunia pendidikan? sehingga mahasiswaku kelak bisa mengecap ceramah-ceramahku? oh inilah guru besar itu, ia sangat luar biasa.

Siapa yang menyangkan pria tersebut lahir di tahun 1936 pada saat zaman penjajahan.Mungkin jika ditilik dari seluruh profesor yang ada di Universitas Riau saat ini dialah yang paling senior atau mungkin dosen paling berumur untuk akif dalam mengajar. Begitulah cintanya ia terhadapa dunia pendidikan. Ucapnya, "Bekerjalah seperti air mengalir, jika hendak menurun ikutilah atau mendaki ikuti pula"

Dimulai dari motivasi-motivasinya yang luar biasa mengajar kami. Notabenenya senja ini sangat luar biasa. Pasti ada salah satu selain diriku yang sangat termotivasi setelah itu. Motto beliau yang 'No venture no have' sangat mengena di hati mahasiswa. Kala itu terengah aku mendengar ketika ia terzalimi dalam mencapai pendidikannya, banyak aral yang melintang hingga ia sampai pada taraf ini. Menjadi doktor pertama UNRI asal amerika dan pernah menjadi Rektor UNRI di tahun 1997 dan UMRI pada tahun 2013 ini membuat aku yakin bahwa ia memang orang luar biasa. Apalagi saat ini ia punya cita-cita ingin menjadikan kampus tersebut Enterpreneurship University. Itu sangat luar biasa, menanam sawit, membeli kolam, memang dialah seorang Muhamma
diyah yang berpikiran maju bak seorang amerika.

Tentunya ia adalah api yang belum padam. Tersebab masih banyak minyak dan sumbu yang harus dibakar seperti aku saat ini. Bagiku Professor ini kelas dunia bukan lagi kelas UNRI. Apakah tak banyak yang sadar dengan sore ini. Ini sore yang luar biasa teman? kalian sadar?

Komentar

Postingan Populer