Puisi-puisi

Sepakbola sama Sepak kepala

Gurau tawa itu memenuhi stadium
Sesak memberangus kisruh tua bangka
Bergerilya sepak kepala
Bercerita sepakbola dalam tradisi temurun

Sepakbola sama sepak kepala tak beda
Seperti senyum dan tawa yang mengisi ruangnya
Teriak nista mengotori kilauan media
Menjunjung sportifitas kata rajanya

Medan. Maret 2011





















Surat buat Nurdin Halid

Surat Buat Nurdin Halid :
Kita berbeda dalam kata
Pemikiranmu jauh melanglang buana ke angkasa
Menelan berjuta asa penggila bola
Dalam statuta FIFA

Jarak usia bukanlah asa penyebar cerita
Bapak bukankah tak bisa membiarkan putra menangis
Meringis di pinggir simpang bingung
Meratapi satu demi satu naturalisasi menjamah dan mengais

Nusantara bukan cerita kecil
Dua ratus juta hanya bisa menjadi pelengkap media
Meraup simpul-simpul kerikil
Dan Dunia tertawa dalam balutan pipi merona

Medan, maret 2011















Bola kita sama

Brasil masih sama dengan nusantara
Mereka sama dalam bola
Argentina punya messi
Nusantara miliki okto maniani

Bola kita sama
Ujung dunia pun sama
Rambut kita pun tak mencolok
Menunjuk kemandirian pemuda

Tak penting beribu
Beratus Anak berdarah nusantara
Tapi bola kita sama
Bangkitlah garuda

Medan, 2011 maret

Komentar

Postingan Populer