Dewan Kesenian Riau berbenah demi visi Riau 2020

Kesenian bak sebuah pelangi yang indah di atas bukit. Itu kiranya hal yang tepat unuk menggambarkan kondisi kesenian saat ini. Jika dilihat dari bawah pasti akan indah namun jika masuk dalam jajaran pelangi itu pastinya akan tak lagi berwarna. Kondisi pasang surut kesenian saat ini tak bisa disalahkan pada satu pihak saja. Banyak fragmen dan segmen yang membuat pola ini semakin lama semakin usang dan dimakan waktu. Lihat saja kegiatan yang beberapa tahun lalu acap kali digelar kini hanyalah tinggal memoar belaka.
Pola-pola lama harus ditinggalkan. Seni mesti dijaga dalam kemurniannya. Seni tak boleh dicampur aduk dengan politik ataupun agenda-agenda yang memiliki hajat kesana. Ini disebabkan agar tak ada sedikitpun aktor intelektual yang memegang kendali dalam stir politiknya. Musabab itulah yang menjadi momok menakutkan jika kesenian harus dipegang oleh memang seniman tulen. Lihat saja Dewan Kesenian Provinsi lain tak ubahnya sama seperti Dewan Kesenian Riau belakangan, hanya berjalan di tempat. Sebuah pemandangan yang tak elok jika dipandang. Berbagai masalah mulai dari donasi, hingga perizinan tempat menjadi hal yang urgen dipandang.
Secercah harapan mulai muncul. Kesenian mungkin tak lagi menjadi anak tiri seperti apa yang diucapkan beberapa seniman terdahulu. Ini yang coba diwujudkan dalam Pasalnya Dewan Kesenian Riau yang sebagai tampuk tertinggi kesenian di Provinsi ini harus mulai berbenah. Meski tidak menyama-nyamakan dengan lembaga tinggi lain seperti di pusat Ibukota tapi agaknya slogan KPK edisi terbaru layak juga disandang oleh Dewan Kesenian Riau Jilid baru ini. Ya, Dewan Kesenian Riau sukses menggelar acara Musyawarah Seni dan Daerah. Bertempat di Gedung Dewan Kesenian Riau, komplek Bandar Serai Pekanbaru. Tak kurang dari 12 Dewan Kesenian Daerah menyampaikan hak dan aspirasi dalam Musenda kali ini.
Tahniah, untuk seorang Drs. Kazzaini Ks. Amanah diembankan kepadanya. Haluan Dewan Kesenian Riau ditambatkan kepadan beliau. Dengan mengumpulkan delapan suara ia mengungguli calon kuat Drs. Yoserizal Zen. Namun bukan itu permasalahannya. Konstalasi yang perlu diungkap ialah bagaimana Dewan Kesenian Riau berbenah. Visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan melayu di dunia tinggal menghitung tahun. Banyak pekerjaan rumah yang dihadapi. Taman budaya harus hidup kembali dengan aktifitas-aktifitas seni dan budaya yang dimulai dari usia dini, begitu juga dengan Anjungan seni Idrus Tintin.
Kesadaran mulai dipupuk dari saat ini. Daerah siap dengan event-event budayanya. Jika dirunut kembali ke tahun 2011. Kepulauan Meranti bersiap dengan Fiesta Bokor yang mampu menyedot perhatian seniman hingga cakupan luar negeri. Alhasil Riau penuh dengan kegiatan daerah yang nantinya juga akan didukung oleh peradaban di ibukota provinsi sendiri. Jika perlu bercermin kita harus bercermin pada Sumatera Barat, tak kurang dari lima belas event setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh provinsi itu. Semua mencakup teater, musik, tari, rupa hingga ke ranah yang mencuri perhatian turis asing; Tabuik Piaman.
Riau sangat kaya dengan nuansa melayu. Akademi Kesenian Melayu Riau pun menjadi cikal bakal yang terus menambah armada kekuatan seniman melayu. Yayasan Sagang berapresiasi terus dengan kearifan lokal dan menggugah dunia, KAPLF-II di akhir tahun lalu. Makyong yang dahulunya sangat menjadi legenda kenapa tidak diputar lagi dalam nuansa kekinian. Sehingga mereka yang tergolong generasi zaman sekarang mampu mengenalinya secara langsung dan mempraktekkannya, tidak hanya di buku untuk dipelajari..
Dewan Kesenian Riau punya harapan baru. Sebuah impian yang mungkin dimiliki seluruh masyarakat Provinsi Riau. Menjadi kekuatan baru dalam pusat kebudayaan melayu dunia. Tunjuk ajar melayu mungkin sudah menjadi keseharian akan tetapi juga harus dikonsolidasikan dengan seni dan budaya agar tetap hidup dalam ranah tanah melayu. Akhirnya semua pun tergantung dari bagaimana kita menempatkan Dewan Kesenian Riau sebagai nakhoda yang baik namun tak pula lupa mengingatkannya jika lupa. Takkan melayu hilang di bumi, Tahniah Drs.Kazzaini KS, Tahniah Dewan Kesenian Riau.

Komentar

Postingan Populer