Selamat Tinggal Kakek, Orang Tua, Sahabat dan Profesor Riau.

Kenangan yang tak bisa dilewatkan oleh mahasiswa yang ada di seluruh penjuru Riau. Mereka yang sudah menjadi sarjana atau bahkan juga Profesor pasti mengenal dengan Professor Muhammad Diah. Beliau adalah salah satu manusia cerdas yang hidup dan menjadi pembimbing hampir semua civitas akademika di Riau ini. Tak ada universitas yang tak dipijaknya, bahkan mahasiswanya pun begitu hormat dengannya. Banyak yang tertawa mendengar lelucon kecil yang ia selipkan di antara materi-materi yang berat.

Sebagai seorang praktisi pendidikan, Riau sangat butuh dengan dirinya. Riau punya Professor kelas dunia, manusia yang meraih gelar doktor pertama dari Amerika untuk wilayah Riau. Semangatnya yang seperti bara api itu tidak bisa dan tidak pantas dibandingkan dengan tokoh pendidikan yang ada saat ini. Tentu saja jelas ia lebih baik dan cerdas. Bahkan hingga awal tahun 2015 ia masih duduk dan menerima bimbingan, dan saat itu tercatat usianya sudah 79 tahun. Dosen mana yang bisa mengabdi selama itu? Pertanyaan ini mungkin bisa menggugah dosen-dosen yang malas bekerja dan meneliti di usia muda.

Ia adalah sahabat, guru, dosen dan Profesor bagi mahasiswa yang ada di Riau. Penulis sendiri sebenarnya lebih tepat dan sebaya dengan cucunya, namun beliau adalah dosen saya. Dosen pascasarjana Manajemen Pendidikan UNRI. Sampai akhirnya, maut memanggil dan mengajaknya menuju surga pada 24/2 di RS Awal Bross. Tempat yang kekal dan abadi. Prof. Muhammad Diah, M.Ed pergi untuk selama-lamanya. Tidak kurang pemberitaan duka hampir di seluruh koran lokal Riau. Begitu juga dengan ribuan mahasiswa dan mantan mahasiswanya yang pilu mendengar kabar ini.

Saya masih ingat dengan ucapannya tentang hidup yang sederhana sekali. Misalnya, "Tak apa rektor pakai Avanza, yang penting bisa sampai ke tempat mengajar". Intinya ia selalu setia mengajar, masalah hidup semua sudah disandarkan ke Allah SWT. Semoga beliau mendapat surga.

Komentar

Postingan Populer